Kamis, 10 Juli 2014

Konflik Antar Suku

makalah komunikasi interpersonal skill
konflik antar suku
TI/S1-A1



Oleh:

Nama
Dewi Fatikha Sari
NIM
13.5.00158



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK SINAR NUSANTARA
 SURAKARTA
2013



Daftar isi


HalamanJudul................................................................. 1

Daftarisi...................................................................... 2

I.BAB1....................................................................... 3

II.BAB2...................................................................... 4

III.BAB3...................................................................... 8

IV.BAB4...................................................................... 9




I.        BAB 1

A.   Pendahuluan

1.   Latar Belakang

Perdamaian atau kesatuan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan keterkaitan dan ketergantungan antar suku bangsa dan manusia di seluruh penjuru dunia melalui budaya saling menghormati dan bentuk-bentuk interaksi lain sehingga batas-batas negara menjadi semakin sempit. Dewasa ini, maraknya perselisihan antar suku erat kaitannya dengan hilangnya tradisi saling menghormati. Hal ini dikarenakan proses pemahaman antar suku atau kelompok semakin berkurang dewasa ini. Proses pemahaman antar suku tersebut adalah bagian dari perdamain dan kesatuan di negeri ini.
Dari sisi kebudayaan, perselisihan antar kelompok atau suku yang terjadi tidak dapat dipungkiri lagi mempengaruhi atau merubah pola kehidupan bermasyarakat atau tatanan kehidupan sosial masyarakat negara yang mengalaminya. Hal ini dikarenakan adanya konflik dari masing-masing kelompok atau suku yang berkaitan. Perubahan pola kehidupan masyarakat yang terjadi, menghasilkan pandangan-pandangan kehidupan yang berbeda pula.
Pandangan hidup berarti pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran masyarakat yang mengalami perubahan sosial tersebut. Melalui perselisihan yang terjadi antar suku atau kelompok ini, manusia dalam kaitannya dengan pandangan hidup memandang segala sesuatu dengan sisi pandang yang berbeda dan lebih rasional. Penulisan makalah ini dilatar belakangi oleh persoalan bagaimana perkembangan pandangan-pandangan hidup baru seperti perselisihan atau konflik antar suku yang telah menjadi gaya hidup dalam era perdamaian ini?

2.   Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk:
·         Melengkapi tugas mata kuliah interpersonal skill
·         Mengetahui kasus-kasus perselisihan antarsuku yang marak terjadi
·         Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konflik antarsuku tersebut, serta
·         Mengetahui dan memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah konflik antar suku ini.

II.        BAB 2

B.   Pembahasan

1.   Pengertian Konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul, yang dimaksud dengan konflik sosial adalah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihan lain di dalam masyarakat yang ditandai dengan adanya siikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang relatif sama terhadap hal yang sifatnya terbatas. Dengan demikian, terjadilah persaingan hingga menimbulkan suatu benturan-benturan fisik baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Beerikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengertian konflik:
§        Berstein : suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah.
§        Dr. Robert MZ. Lawang : perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan saingannya.
§     Drs. Ariyono Suyono : proses atau keadaan dimana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing akibat adanya perbedaan pendapat atau tuntutan dari masing-masing pihak.
§     James W. Vander Zenden : suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak ataskekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah yang bertujuan untuk menyisihkan lawan.
§    Soerjono Soekanto : proses memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan disertai ancaman atau kekerasan.
§       Kamus Besar Bahasa Indonesia : percekcokan, perselisihan, atau pertentangan
§  Sosiologis : proses antara dua atau lebih orang yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuat tidak berdaya.

2.   Contoh Riil Konfik Antarsuku

Konflik Sampit
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari  2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kotaSampitKalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura daripulau Madura Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi, karena telah terjadi beberapa insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir terjadi antara Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas. Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura. Profesor Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak dilakukan demi mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang. Selain itu, juga dikatakan bahwa seorang warga Dayak disiksa dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura setelah sengketa judi di desa Kerengpangi pada 17 Desember 2000. Versi lain mengklaim bahwa konflik ini berawal dari percekcokan antara murid dari berbagai ras di sekolah yang sama.
Sedikitnya 100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku Dayak selama konflik ini. Suku Dayak memiliki sejarah praktik ritual pemburuan kepala (Ngayau), meski praktik ini dianggap musnah pada awal abad ke-20.
Skala pembantaian membuat militer dan polisi sulit mengontrol situasi di Kalimantan Tengah. Pasukan bantuan dikirim untuk membantu pasukan yang sudah ditempatkan di provinsi ini. Pada 18 Februari, suku Dayak berhasil menguasai Sampit. Polisi menahan seorang pejabat lokal yang diduga sebagai salah satu otak pelaku di belakang serangan ini. Orang yang ditahan tersebut diduga membayar enam orang untuk memprovokasi kerusuhan di Sampit. Polisi juga menahan sejumlah perusuh setelah pembantaian pertama. Kemudian, ribuan warga Dayak mengepung kantor polisi di Palangkaraya sambil meminta pelepasan para tahanan. Polisi memenuhi permintaan ini dan pada 28 Februari, militer berhasil membubarkan massa Dayak dari jalanan, namun kerusuhan sporadis terus berlanjut sepanjang tahun.

3.   Faktor Penyebab Terjadinya Konflik

§  Secara Umum
      Ø  Perbedaan individu
Merupakan perbedan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan dan identitas seseorang. Perbedaan kebiasaan dan perasaan yang dapat menimbulkan kebencian dan amarah sebagai awal timbulnya konflik.
      Ø  Perbedaan latar belakang kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat lain.
      Ø  Perbedaan kepentingan
Setiap individu atau kelompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau  kelompok lainnya. Semua itu bergantung pada kebutuhan hidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
      Ø  Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Konflik dapat karena adanya ketidak sesuaian antara harapan individu atau masyarakat dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan itu.
§  Menurut J. Ranjabar
a.  Apabila terjadi dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain, contohnya adalah konflik yang terjadi di Aceh dan Papua.
b.  Terdapat persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup antara kelompok yang berlainan suku. Contohnya konflik yang terjadi di Sambas.
c.  Terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan dari warga ssebuah suku terhadap warga suku lain. Contohnya konflik yang terjadi di Sampit.
d.  Terdapat potensi konflik yang terpendam, yang telah bermushan secara adat. Contohnya konflik antar suku di pedalaman Papua.

4.   Solusi Mengatasi Konflik Antarsuku

v      Memberikan toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan kita.
v      Menghargai suku, agama, dan ras yang berbeda.
v   Jika pemasalahannya karena miss communication bisa dengan mengadakan mediasi antar kepala suku dan kepala daerah yang sedang terjadi konflik.
v   Pemerintah harus lebih telaten dalam mengurusi masalah-masalah yang ada di sudut-sudut negara dan tidak hanya terpaku pada daerah ibu kota.
v     Pemerintah harus lebih peka da adil dalam pembuatan peraturan-peraturan agar tidak ada yang merasa dianak tirikan dan merasa tidak dipedulikan oleh pemereintah.
v   Perbaikan pada manajemen konflik agar mampu mengurangi konflik yang terjadi antara kelompok minoritas dengan minoritas maupun kelompok minoritas dengan mayoritas.
v   Diadakannya pendidikan multikultural sebagai pengembangan pola positif masyarakat pada masyarakat yang sedang mengalami konflik.
v    Mengenali dan mencintai budaya lain dengan pengenalan budaya.

III.        BAB 3

C.   Penutup

1.   Kesimpulan

Dari latar belakang hingga pembahasanyang telah dijelaskan dalam penulisan makalah ini maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
§       Perselihan dan konflik adalah gaya hidup yang merugikan bangsa dan negara, bukan hanya diri kita pribadi.
§       Kesatuan dapat berarti damai yang bersih tanpa adanya perselisihan di dalamnya.
§      Perkembangan pandangan kehidupan yang dipenuhi dengan konflik erat kaitannya dengan pemerintah dan diri kita pribadi.

2.   Saran 

Sebagai mahasiswa yang berintelek kita wajib dan harus mengikuti segala apa yang berkmbang di dunia ini. Oleh sebab itu, penulis memberikan saran kepada pembaca sekalian, bahwa kita boleh saja mengikuti perkembangan jaman modern sekarang ini, tetapi sebagai mahasiswa kita harus jeli serrta menyaring terlebih dulu apa-apa saja yang baik bagi kehidupan kita di masa sekarang serta di masa yang akan mendatang, agar nantinya kita tidak salah langkah dan terjerumus ke hal-hal yang tidak baik untuk diri kita sendiri.
Sebagai manusia kita harus mengikuti perkembangan jaman, khususnya di jaman modern ini. Perselisihan antar suku ataupun kelompok telah memuat hidup kita berubah 360o menjadi cara hidup komunis yang seharusnya kita hilangkan, karena kita hidup untuk mengasihi sesama kita manusia dan bukan untuk hidup menyendiri.

IV.        BAB 4

Daftar Pustaka

Andy, Muhammad. 2005. Pandangan Hidup, 14 Juni 2005: Manusia dan Pandangan Hidup, (Online), (http://psyche2nest.wordpress.com/2010/11/29/manusia-dan-pandangan-hidup/, dikses Mei 2014).
Wikipedia (Jakarta), 28 Pebruari 1995
Soejono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar